PCI Muhammadiyah Inggris Gelar Darul Arqom Untuk Warga Muhammadiyah
London - Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah Inggris
(PCIM UK) mengadakan Darul Arqom bagi warga Muhammadiyah di United
Kingdom. Kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran warga
Muhammadiyah di Inggris tentang cita-cita Muhammadiyah dalam konteks
keislaman, ke-Indonesiaan, dan kemodernan. Sebagai bagian dari gerakan
Islam dan elemen bangsa Indonesia, PCIM UK memiliki harapan untuk
membangkitkan semangat dakwah anggota-anggotanya dan menciptakan
inovasi-inovasi baru dalam pergerakan Islam yang berwawasan modernis.
Selain penguatan ideologi internal, kegiatan ini juga menjadi media
perekrutan anggota baru.
Kegiatan ini mengambil tema: Peran Penting Muhammadiyah dalam
Modernisasi dan Perwujudan Perdamaian Dunia. Kegiatan diselenggarakan
dalam 2 waktu dan tempat yang berbeda, yakni pada tanggal 30 Agustus
2014 bertempat di London dan tanggal 14 September 2014 bertempat di
Leeds. Kegiatan ini dihadiri oleh warga Muhammadiyah dari beberapa kota
di UK, seperti London, Leeds, York, Newcastle, Sheffield, Hull,
Nottingham, Huddersfield, Birmigham dan Colchester.
Pada pelaksanaan pertama di London, acara DA diisi dengan pemaparan
oleh Ketua PCIM UK M Hilaly Basya tentang Dinamika Pemikiran Islam
Modernis di Muhammadiyah. Selanjutnya acara dilanjutkan dengan workshop
tentang beberapa hal yang dihadapi oleh bangsa Indonesia: (1) Politik
dan Ekonomi, (2) Agama dan Pendidikan, (3) Kesehatan dan Kesetaraan
Gender. Dari diskusi di bidang Ekonomi dan Politik, para peserta
menyoroti adanya ketimpangan dalam ekonomi di Indonesia, sehingga
pemerataan pembangunan dan ekonomi disarankan untuk menjadi prioritas
pengembangan ekonomi di Indonesia berdasarkan potensi di tiap-tiap
wilayah.
Muhammadiyah diharapkan mampu berkiprah dalam pembangunen ekonomi di
Indonesia dengan menciptakan generasi Muhammadiyah yang berjiwa
wirausaha. Kiprah dalam bidang politik juga dapat dilakukan Muhammadiyah
dengan memberikan pendidikan politik yang sesuai dengan nilai-nilai
Islam kepada warga dan siswa Muhammadiyah. Sedangkan kepastian hukum di
Indonesia dianggap sebagai hal penting yang harus segera diwujudkan,
salah satunya dengan sinkronisasi produk-produk hukum dan penegakannya.
Diskusi menarik terjadi pada bidang agama dan kehidupan sosial, dimana
para peserta menyoroti masih kurangnya peran Muhammadiyah dalam
memediasi terjadinya kekerasan dalam kehidupan beragama serta masih
kurangnya. Selain itu, Muhammadiyah masih dianggap belum berhasil
melakukan pembinaan kader yang mampu menerjemahkan cita-cita
Muhammadiyah ke dalam amal usaha yang dimiliki. Muhammadiyah diharapkan
memiliki standard dan kurikulum yang bisa dimanfaatkan dalam gerakan
dakwah ke akar rumput.
Sedangkan pembicara kedua yakni MD Hilal (cicit Pendiri Muhammadiyah,
KH Achmad Dahlan) menyampaikan pengalaman dan perkembangan dakwah Islam
di UK melalui lembaga Steps2Allah. Pada acara ini juga diisi
dengan sharing pengalaman para muallaf yang menjadi murid-murid di
lembaga Steps to Allah, dalam mencari kebenaran Islam. Sharing
pengalaman ini memberikan pelajaran berharga untuk semua peserta yang
hamper semuanya menjadi muslim karena faktor keturunan. Bahkan salah
satu muallaf, menekuni upaya melakukan dakwah di jalan-jalan di kota
London sebagai usaha untuk menyebarkan ajaran Islam di UK.
Pelaksanaan Darul Arqom yang kedua bertempat di kampus University of
Leeds (14/09/2014) yang menghadirkan 4 pembicara dari PP Muhammadiyah
Indonesia yakni Haedar Nashir (Ketua PP Muhammadiyah), Zamroni
(Bendahara Umum PP Muhammadiyah), Muhadjir Effendi (Rektor Universitas
Muhammadiyah Malang) dan Kasiyarno (Rektor Universitas Ahmad Dahlan
Yogyakarta).
Haedar Nashir menyampaikan sejarah dan peran Muhammadiyah dalam
melakukan pemurnian dan pembaruan dalam Islam yang sering kali
menghadapi tantangan yang berat dan membutuhkan waktu yang lama.
Selanjutnya, Zamroni dalam paparannya, menggaris bawahi bahwa untuk
mencapai tujuan dakwah secara baik, dibutuhkan 2 hal yakni faktor
kultural dan struktural.
Rektor UAD pada sesi berikutnya menyampaikan bagaimana tantangan yang
harus dihadapi oleh Muhammadiyah dalam berdakwah di dunia barat.
Sementara itu Muhadjir Effendy berpesan kepada semua yang hadir pada
acara untuk tidak hanya mempelajari tentang ilmu yang terkait dengan
studinya, namun juga menekankan bagaimana pentingnya karakter
kepemimpinan, pentingnya memahami sejarah kebangsaan dan keterbukaan
dalam menyikapi persoalan kebangsaan. Setelah acara resmi selesai,
peserta dan pembicara melakukan diskusi informal bertempat di rumah
salah satu warga Muhammadiyah di Leeds. Setelah menghadiri acara di PCIM
UK, rombongan dari PP Muhammadiyah selanjutnya melanjutkan kunjungan
kepada warga Muhammadiyah di Belanda, Perancis dan Spanyol. (dzar)
sumber:http://www.umm.ac.id/id/berita-muhammadiyah-3909-pci-muhammadiyah-inggris-gelar-darul-arqom-untuk-warga-muhammadiyah.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar